Karya Seni

UNTUK ANAK-ANAKKU
Qomariah Alwi

Anak-anakku
Tahun demi tahun berlari, satu demi satu melangkah pergi
Berapa kali sudah, kalender berganti
Sejak: satu, sembilan, sembilan lima
Ketika itu, awan bening menembus bara di dada
Pilihan hanyalah maju bersama angin menjelang petang

Perahu itu pelan menuju cakrawala pelangi di lingkaran
Satu dayung di tangan kiri, buku buku di tangan kanan
Kaki-kaki terluka memerah dari tajamnya karang
Namun takdir berkata, berawal dari gedung Mpu Tantular
Persada Husada Indonesia akan terus berkibar

Adik-adikku,
Kini kita telah sampai meniti indahnya pelangi
Namun rona letih menyelimuti helai helai rambut memutih
Temaram senja menampakkan senyum menanti purnama
Harapan dan semangat takkan pernah sirna
Tetapi..
Masih kuatkah tangan ini menggapai danau impian
Menanam sauh untuk kapal Persada dapat berlabuh

Anak-anakku,
Ayunkan dayung serentak satukan langkah baktimu
Semarakkan harum bunga Persada di desa, kota,
Nusantara dan mancanegara
Titian buih-buih perjuangan berbekal pengalaman
Maju bersama dukungan dan doa restu kami
Dengan redho dan rahmat Ilahi.

Cempaka Mas, 15 April 2007
* Dibacakan oleh Diana dan Farid pada acara Wisuda PHI 2009

 

PUTIH BUNGA BANGSAKU
Qomariah Alwi

Putik-putik kelopak bunga bangsa
Bergaung ombak, menyambut ucap janjimu, ucap janjimu…
Berpasang-pasang telinga dan mata tekun menyimak suara-suara
Empat penjuru angin dengan hidmat terdengar syahdu
Kata-kata dari bibir dengan hati yang berpadu sendu

Jiwa Florence Nightingale telah meresap di hati, sanubarimu
Genggamlah erat sumber ilmunya, jangan biarkan itu berlalu…, anakku
Awan-awan ceria kan selalu merayap di kerah baju putihmu
Sebagai saksi, tatkala kau sentuh tubuh dan jiwa, satu persatu

Putik-putik bunga bangsaku
Inilah, langkah pertama perjalanan bakti
Pandanglah wajah mereka yang terbaring tak berdaya
Tatapan mata yang redup menantikan uluran suci mulia
Tangan-tangan, pembalut luka dan penawar derita

Nyanyikanlah lagi janjimu, meski pada dinding-dinding yang bisu
Tebarkan senyum meski peluh menitik di ujung sepatumu
Gemakan kalammu meski mereka tengah menyongsong kematiannya
Lembutkan suara meski sudah kering kerongkonganmu

Pelita-pelita kecil kami yang penuh cahaya
Harapan dan permata bangsaku, permata bangsaku
Doa dan restu kami, akan selalu bersamamu…

Cempaka Mas, 16 Januari 2007
* Dibacakan oleh Diana, Robby dan Farid pada acara Caping day PHI
2007 dan 2011

 

PASTIKAN SENANDUNGMU, KAWAN
Qomariah Alwi

Suatu pagi aku melangkah mengikuti nyanyian burung-burung
Lalu suara jangkrik dan katak meningkah langkah
hingga tiba di simpang yang berliku
Maka benih-benih prinsip dan kepastian harus kutanam untuk meraih bintang
Meskipun awan hitam pekat menebar dendam dan rasa
Namun jatuhlah ikhlas di lubuk hatiku

Saudaraku, hari ini sudah sore menjelang senja, malampun pasti menjelang
Matahari tak pernah ingkar janji untuk pamit, lalu menghilang
Buka hatimu, pastikanlah satu senandung mengiringi panjangnya langkahmu
Dalam satu nyanyian indah bagi sanubari sesama manusia

Dan aku…
Akan kubawa seikat bunga harum, untuk dipersembahkan keharibaan Nya.

Jatiwaringin, 6 Juli 2009
* Dibacakan oleh QA pada sosialisasi mahasiswa baru PHI dan Ultah QA

 

THE LADY WITH THE LAMP
Qomariah Alwi

Tatkala gulita kelam hitam mencekam
Desingan peluru dan kilatan tajam membelah dahan di ujung malam
Darah memerciki dedaunan yang menjerit lirih jatuh ke pelukan bumi
Katak dan tokek bercanda pada sesama “apalagikah ulah manusia ini?”
Perang, berjuang demi tahta, harta dan wanita.

Tatkala seberkas cahaya melangkah perlahan di antara sejuta bintang
Gemerisik gaun hitamnya menyapu mata memelas dari serdadu-serdadu yang tumbang
Wanita anggun dengan sinarnya membelai rintih menyentuh luka
Merah darah membasahi rambut dan renda-renda keringat di wajahnya
Melupakan ayahnya yang berkata “jadilah tuan putri di istanamu saja, my darling”
Florence Nightingale, The Lady with the Lamp
Ikhlas berjuang demi kemanusiaan

Cahaya lenteramu menebar hinggap menerangi setiap hati manusia
Lihatlah pancarannya merasuk ke tudung putih anak-anak kami
Meresap ke pori-pori tangan kokoh putik bangsa kami
Adakah kau rasakan itu, wahai Florence?
Keharuan kami atas kemanusiaanmu, kebanggaan atas perjuanganmu

Terima kasih atas pengabdianmu…

(Dibacakan ketika Florence membagikan api lilin)

Saudaraku
Kusebarkan pesona cahaya dari cakrawala nuraniku yang paling dalam
Mengalirlah apinya dari lilin menjalar ke tangan, ke tubuh, ke kepala,
kaki, jantung dan terus merasupi relung-relung hatimu
Iringilah dengan senyum terindah sebagai wujud rasa syukurmu, anakku

Keikhlasan untuk menolong makhluk-makhluk Tuhan yang lemah tak berdaya
Kekuatan untuk membela manusia yang berada di jalan yang lurus dan benar
Kekuatan untuk melawan kemungkaran yang diciptakan sebagian manusia
Ketegaran untuk menentang keingkaran manusia terhadap Dia
Sang Maha Pencipta, Maha Pengasih dan Maha Penyayang…

Jakarta, 23 Februari 2008
* Dibacakan oleh Diana, Robby dalam Acara Caping day PHI

 

MANTANKU
Ahmad Farid Umar

Katanya
Terima kasih
Katanya kau akan setia padaku sampai mati
Alhamdulillah..
Tak lama kau berkata benci padaku, lalu berlari menjauhiku
Subhanallah…
Tiba-tiba profil pesbukmu berubah berpacaran dengan orang lain
Masyaallah….
Beruntunglah aku tidak begitu mencintaimu…..

Renungan 1 Januari 2011

 

AKU ADALAH DIRIKU
Ahmad Farid Umar

Ketika seseorang bertanya padaku
Siapa diriku…?
Kupandang wajahnya dan kulontarkan kata

Aku adalah diriku, urus saja dirimu
Aku dilahirkan oleh ibuku dengan penuh kasih sayang meski dalam penderitaan
Aku mempunyai masa depan yang jelas dan akan kuraih dengan sejuta upayaku
Tentu kumohon ridho dan bimbingan dari Allah
Tentu saja kumohon doa dan restu dari ibuku…

Aku adalah diriku
Yang akan meraih sejuta cita dan bahagia
Suatu waktu aku ingin berdiri di panggung terhormat
Dan orang-orang bertepuk tangan mengagumi pretasiku, mengagumi pribadiku
Banyak pilihan dan jalan yang dapat kutempuh

Aku adalah diriku
Aku tidak pernah pedulikan siapa kamu dan apa cita-citamu
Urus saja diri kita masing-masing

Aku adalah diriku
Akan kurangkai beberapa kata yang membuat wanita terpesona
Meski dengan berpeluh dan kaki berdarah aku akan panjat pohon impianku
Di mana aku kelak berlabuh dengan senang dan gelak tawa bahagia
Bersama keluarga tercinta dan orang-orang di sekelilingku…

 

DENGAN SEDU KUPELUK MALAMKU
Qomariah Alwi

Manakah api unggun dalam dingin malamku..
Hanyalah bungkahan salju yang kau kirim ke dalam bekunya hati
Kilatan langit yang membakar jantung dalam sepi bisu
Malam-malam terakhir bersama irama dengkur mempesona
Diiringi tarian setan dengan tawa membahana
Dan punggung itu,
Menyunggingkan senyum terindah merasuk kalbu…

Dalam sedu kupeluk kelam malam-malam ini
Airmata kering jatuh ke ujung lembah hati
Malaikatpun terpanggil turun dan menyapaku
Wahai manusia, Allah memberimu hidup cuma sekali
Kau bukan malaikat, kamu manusia biasa…
Bersujudlah, minta petolonganNya

Baiklah,
Terima kasih ya Rabb..

Jatiwaringin, 12 Januari 2008

 

AKU TELAH DATANG KE TANAH PERSI
Soeparwan G. Parikesit

Dari cerita masa lalu yang kutahu
Masa silam yang telah silam
Negeri omar khayam itu
Kini di depan mataku: ohh iran…

Seperti aku tersesat di tanah berbesi, tanah persia yang begitu indah
debu dan batu-batu menyerbu lembaran buku demi buku
Abad demi abad sudah berlalu, hitungan lima abad sepuluh abad sebelum masehi
Dari jendela hotel dalam suasana baru usai revolusi,
setelah seorang raja tumbang oleh rakyatnya sendiri sebagai tirani

Jedah waktu aku pergi ke perbatasan, aku sampai ke Koramsar dan Abadan
Bunga-bunga itu baru mekar kembali di tanah Persi
Sekuntum bunga dibawah seorang Pasdaren di ikatnya pada ujung senjata,
jiwa dan hatinya adalah pengagum seorang pahlawan bangsa

Bagi mereka sang imam sanggup pergi menghitung waktu
menggelorakan semangat rakyat menakar harapan
telah lama terpendam jadi dendam bersama
Khomini menatap negerinya dan melihat matahari pagi
Dengan mata hati dan mata cinta setiap kali ia memberi fatwa.

Taheran 1982, Jakarta 2010

Kampus A, Gd. Jatiwaringin Junction Jl. Jatiwaringin Raya No. 24 Kav. 4-7 Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur, 13620 Telp/ Fax: (021) 86611954