Peringatan hari lahir (diesnatalis) dalam sejumlah besar budaya dianggap sebagai peristiwa penting yang menandai awal perjalanan kehidupan, karena itu, biasanya peringatan tersebut dirayakan dengan penuh syukur dan kebahagiaan. Bertambahnya usia selalu dibarengi dengan pengharapan akan makin bertambahnya kedewasaan. Tidak hanya bagi manusia, pertambahan usia bagi organisasi pun selalu dikaitkan dengan tingkat kedewasaan. Apalagi bagi sebuah perguruan tinggi yang punya fungsi utama melahirkan para ilmuwan akademisi yang berkualitas.
Bagi STIKES Persada Husada Indonesia, dies natalis punya makna penting bukan hanya sebagai penanda bertambahnya usia, tapi juga penanda tingkat kedewasaan dalam berkarya. Keberadaan STIKES PHI yang sekarang berusia 16 Tahun menjadi bukti STIKES PHI masih memiliki daya tarik di tengah persaingan yang makin ketat di antara perguruan-perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tapi, STIKES PHI juga menghadapi tantangan berat karena di era keterbukaan informasi seperti sekarang, banyak perguruan tinggi lain yang mampu mengejar ketertinggalan dari sisi usia dengan memanfaatkan strategi pemasaran yang canggih untuk membangun pencitraan dan reputasi dirinya.
Persaingan dalam penyediaan jasa pendidikan tinggi mengharuskan STIKES PHI untuk melakukan berbagai perubahan internal agar tetap eksis. Apalagi, berbagai standar internasional telah ditetapkan sebagai aturan main untuk memperketat persaingan di kalangan penyedia jasa pendidikan tinggi. Dalam sebuah edisinya Kompas.com memaparkan bahwa Konsep-konsep seperti world class university, research university, dan sejenisnya menjadi alat seleksi untuk menentukan eksistensi perguruan tinggi di tingkat global. Untuk bisa meraih peringkat penting dalam ajang kompetisi tersebut, STIKES PHI harus bisa berinovasi, Peremajaan Gedung, fasilitas kampus, fasilitas pembelajaran dan tempat praktikum. Tapi hal itu tidak cukup bisa menjadikan STIKES PHI sekelas perguruan terkemuka di negri ini, atau apa lagi sampai Go Internasional, syukur Alhamdulillah STIKES PHI saat ini telah mengembangkan sayapnya dengan telah berdirinya kampus B STIKES PHI yang berlokasi di daerah Jati Asih, Kota Bekasi, STIKES PHI juga harus mengubah aturan main yang dapat membelenggu kreativitas civitas academica, bahkan merombak total budaya organisasi yang dapat menghambat proses adaptasi tersebut. Berikan keleluasaan pengorganisasian dari tingkat bawah ke atas untuk mengungkapkan pendapat nya terkait masalah pengembangan kegiatan civitas akademik bahkan sekalipun terkait masalah – masalah yang prinsipil seperti hal – hal yang menyangkut pribadi.
Dies natalis seharusnya menjadi momentum untuk menguatkan komitmen akan perubahan demi kemajuan. Perlu ada penegasan tentang upaya-upaya yang harus dilakukan sebagai bagian dari resolusi ulang tahun. Tidak ada salahnya merayakan dies natalis dengan kegiatan-kegiatan hiburan, bila ini bagian dari upaya membangun budaya organisasi baru, menghilangkan sekat-sekat antargenerasi, membangun sportivitas, dan seterusnya. Apalagi bila kegiatan itu berkontribusi positif untuk revitalisasi budaya organisasi internal, kemasyarakatan, hubungan antara dosen dan mahasiswa atau sebaliknya. Demikian pula, tidak ada larangan untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan serius berkarakter ilmiah seperti seminar untuk mempromosikan atau menyebar luaskan tentang isu-isu terkait dengan citra pendidikan sampai pada sebuah kemampuan daya saing lulusan nantinya. Semua kegiatan itu adalah bagian dari ucapan syukur atas pencapaian yang telah diraih.
Tapi, apakah semua rangkaian kegiatan dies itu mampu membangkitkan kebanggaan sebagai warga STIKES PHI ? Semangat sebagai suatu kolektivitas inilah yang seharusnya menjadi inti dari peringatan dies natalis sebagai sebuah momentum untuk mengaktualisasikan semangat awal berdirinya STIKES PHI. Bahwa STIKES PHI dibentuk bukan cuma untuk menjadi universitas Go Internasional, tapi yang paling utama adalah untuk mencerdaskan anak bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme inilah yang harusnya ditradisikan dalam dies natalis.
Karena itu, tema Dies STIKES PHI 2012 “STIKES PHI untuk semua (PHI for all)”, harus menjadi spirit dan salah satu values baru bagi civitas academica di dalam melakukan pengabdiannya. Bahkan, akan lebih tepat dan lengkap bila tema tersebut diperluas menjadi “STIKES PHI untuk semua, untuk bangsa dan kemanusiaan” sebagai values dasar mengapa dan untuk apa STIKES PHI ada, hadir ditengah-tengah bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di dunia, bertumbuh kembang dengan landasan nilai-nilai kebersamaan, keindonesiaan, dan kemanusiaan (nilai-nilai universal). Selamat ber-Dies Natalis STIKES PHI ke 16.
Dalam memperingati Dies natalis ini yaitu sekaligus mengimplementasikan Tri Dharma perguruan Tinggi yang ke tiga yaitu pengabdian kepada masyarakat dinilai sangat penting oleh STIKES PHI. Hal ini terlihat dalam agenda Dies Natalis ke-16 STIKES PHI ini, yakni mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis dan kegiatan donor darah, STIKES PHI menggelar pemeriksaan kesehatan gratis ini untuk berbagai gangguan kesehatan seperti pemeriksaan tekanan darah, asam urat, reumatik, asma/sesak nafas, hipertensi, maag, penyakit anak, sakit kulit atau gatal- gatal, kolesterol, dan kadar gula, kegiatan lain yang dilakukan adalah kegiatan donor darah, kegiatan ini dilaksanakan sebagai rasa kemanusiaan civitas STIKES PHI kepada golongan masyarakat yang mungkin membutuhkan pertolongan dalam kelangsungan hidupnya.
Acara yang bertema “Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Seminar Kesehatan” tersebut melibatkan tim dokter dari STIKES PHI yaitu dr. S.Reksodikusumo, MPh dan dr. H. Azwir serta dibantu oleh tim perawat STIKES PHI, selain dilakukan pemeriksaan kesehatan juga mengadakan seminar sehari yang bertemakan “Isu Pendidikan dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan” yang menjadi pembicara seminar tersrebut adalah Bpk. Drs. Nursal, MM , selaku Kabag Akreditasi dan kelembagaan kopertis Wilayah III jakarta yang menyampaikan materi tentang “Otonomi dan Tantangan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi”, Bpk. Ns. Jajang, SKep, Ketua PPNI Kota Jakarta Timur dengan materi “Registrasi dan Praktik Perawat” dan Ibu Ema dari IAKMI.
Selain diadakannya pemeriksaan kesehatan gratis dan seminar sehari STIKES PHI juga mengadakan pertandingan olah raga antar kelas dan cedas cermat antar kelas yang bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan silahturahmi keluarga besar STIKES PHI serta untuk memperkuat rasa cinta terhadap Almamater STIKES PHI .